Alinea 4 : Mataku Terpana dan Hati Terpanah Sejak Awal Pandang

Mataku Terpana dan Hatiku Terpanah Tepat Pada Hari Ulang Tahun Mu. Entah Itu Adalah Hadiah Tuhan, Atau Hanya Kebetulan. Memang Hadiah Tuhan Tidak ada yang Kekal, Kecuali Tuahan Sendiri
Setelah kejadian itu, aku semakin penasara kepada dia. Entah ada perasaan apa yang muncul secara mendadak dalam lubuk hati yang paling dalam ini. Aku memang sudah mencoba mencari kontak Whatsapp nya di dalam grup MPLS. Tapi saat itu yang muncul adalah gambar anime. Rasanya memang tidak puas bukan wajahnya yang tampak disana. Aku tak melakukan pengejaran apapun / pendekatan apapun kepada dia. Aku tertarik kepadanya, tapi niat dalam oatakku tidak ada sama sekali untuk mendekatinya.
    "Koko, Save Nomer aku ya. #AADC" Seketika hp itu berdering tanda ada sebuah pesan whatsapp masuk.
    "Udah kok udahh wkwkw"   
    "Nah good" Entah apa, yang sedang aku pikirkan, pada hari itu sebuah kejadian yang tak pernah ku bayangkan dapat terjadi.  Tetapi dia duluan yang memulai. Orang sedingin aku, aku rasa memang tidak mungkin untuk memulainya. Chat kami terus berlanjut, tidak hanya sampai disitu. Dia orang yang baik dan ramah. Ternyata selain cantik, aku mengenal sisi lain darinya.

Masih teringat jelas di otakku saat aku pertama kali berkenalan denganny secara langsung
    "Nama lu cinta??"
    "ya"
    "Biasa dipanggil apa? gw takut salah manggil ntar jadi kayak AADC" Walau sebenernya dalam hati berharap bisa manggil Cinta dan nantinya berubah jadi Sayang.
    "Biasanya dipanggil Tata ko"
    "Kok jauh hahaha, gw panggil Cin aj ya"


 ؀؀؀؀

Ya, tentu saja. Hubungan chatingan kami tidah bertahan lama. Kami sudah tidak chatingan selama 2 hari. Entah apa yang terjadi kepada dia, pesan ku sama sekali tidak dibacanya, tetapi dia aktif. Ingin rasanya aku mengechat dia lagi, tapi aku juga tak tau ingin bilang apa. Kian berjalan waktu, aku juga sadar bahwa dia pun sama tidak tahu ingin berkata apa lagi.
Kisah kami ternyata tidak berhenti begitu saja. setelah cukup menanti, dia akhirnya menjawab.
    "Maaf ya ko, kemarin ga on hp"
    "Emang kenapa?"
    "Hp nya dipake sama mama aku"
    "Loh kenapa emang?"
    "Iya, Hp aku ilang ko"
    "Kok bisa ilang? Ilang dimana? Cerita cerita!" Begitulah pertanyaan yang kusampaikan seperti wartawan
    "Panjang ko ceritanya"
    "Telpon telpon wkwwk, eh jangan Voice Note aja"
    "Oke ko, Vn aj ya"
Akhirnya setelah cukup lama aku menunggu, sebuah Voice Note terkirim kepadaku. Dia bercerita tentang Hp nya yang jatuh saat dia sedang mengendarai motor dan tidak terasa begitu saja. Aku mengulang ulang suara itu, karena aku suka sama suaranya yg khas dan lucu menggemaskan. Rasa gejolak di hati kini semakin menjadi jadi.
    "Ohhh, jadi sekarang pake hp mama toh"
    "iya kko"
    "Nyokap lu gpp emng?" Ya begitulah gaya bahasa ku. Entah mengapa kalo bicara soal orang tau, aku selalu menggunakan aksen "Bokap/Nyokap" kepada orang yang tidak memiliki suatu relasi dekat dengan ku. Begitu pula kalo aku bercerita soal keluargaku, aku pasti berbicara dengan kata "Bokap/Nyokap". Tapi entah mengapa, setalah aku mengenal dia, aku selalu menggunakan kata "mama/papa". Contohny saja ketika aku ditinggal dirumah sendiri aku bilang kepdanya bahwa "Gatau tuh mama pergi kemana" bukan "Gatau Nyokap pergi kemana". Kadang aku menanyakan keadaan orang tuanya pun seperti ini "Mama dirumah?"
    "Gapapa dia ko" Jawabnya untuk melengkapi pertanyaan ku tadi
    "Lu punya instagram"
    "Punya ko dulu, tapi akun nya nyangkut di Hp lama dan paswoardnya aku lupa"
    "Yahh, bikin lagi dong"
    "Nanti ya ko, kalo udah beli hp baru hahaha"
    "Oke sipp wkwkwk"


 ؀؀؀؀


      Tiba tiba sebuah gambar masuk ke dalam pesan hp ku. Ku lihat itu adalah foto nametag yang dibuat oleh Cinta terlihat jelas ada sebuah foto nya dan juga biodatanya. Terlihat jelas bahwa dia lahir pada 09 Juli 2003 dan mungkin kalian perlu tau bahwa aku lahir tanggal 09 Desember 2002.
    "Kko, begitu boleh ga?" Sebuah pesan masuk setelah gambar terkirim
    "Boleh kok"
    "Oke, makasi kko. Besok pake baju apa kko?"
    "Besok pake baju putih pake vest, dasi abu abu, rok abu abu, gesper ananda, bawa topi ya jangan lupa. Trus makanan juga jangan lupa, nametag juga, yel yel afalin + siapin buat bsk nyanyi ya" Ku jabarkan panjang lebar karna aku maklum dia akan memasuki hari pertamanya sekolah, besok
    "oke makasi kko." Dia memiliki sebuah ciri khas yaitu selalu emmanggil aku dengan lengkap yaitu "kko" beda dengan yang lain hanya "ko"
    "oke, gw lagi jaga suara"
    "Kenapa emang kko?"
    "Gpp, liat aja besok wkwkw"
Latar belakang aku yang seorang Paskibraka senior, membuat aku terpilih sebagai danton di acara opening sekolah. Jelas aku akan banyak berteriak besok, oleh karna itu aku menjaga suara. Dan aku pikir itu adalah sebuah jabatan yang menarik, jadi aku merahasiakannya dari Cinta, agar dia melihat sendiri secara langsung.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alinea 3 : Aku Terpikat Oleh Mu

Alinea 1 : Seharusnya Papa Mengerti Aku !